Rabu, 11 Desember 2013

TUTORIAL MEMBUAT DAFTAR ISI, DAFTAR GAMBAR/TABEL (secara otomatis), dan MEMBERI PAGE NUMBER



Cara membuat daftar isi secara otomatis
1.     Pertama kita buat naskah yang akan kita masukkan daftar isi

2.     Blok kata yang akan di masukkan ke daftar isi

3.     Pilih styles pada home, klik heading 1

4.     Untuk sub bab, caranya sama tetapi pilih styles heading 2

5.     Jika di dalam sub bab di bagi dalam beberapa bab lagi, klik heading 3 . begitu seterusnya

6.     Kemudian letakkan kursor dihalaman kosong yang telah disiapkan untuk daftar isi
7.     Klik references pada menubar
8.     Klik table of contents, pilih automatic table

Memberikan Nomor Halaman pada Makalah
1.     Pilih insert pada menubar
2.     Klik page number pada header & footer
3.     Pilih model nomor halaman yang diinginkan

4.     Setelah itu, klik format page number tentukan number format yang diinginkan

5.     Untuk memberikan format lain di halaman berikutnya atau membuat section yang baru, arahkan kursor ke halaman yang dituju
6.     Klik breaks pada menu bar page layout

7.     Pilih next page
8.     Kemudian lakukan langkah sesuai poin ke 1 hingga 4

Cara Membuat Daftar Gambar/Tabel secara Otomatis
1.        Pilih gambar/tabel dengan mem-blok gambar lalu klik kanan insert caption untuk memberikan judul gambar/tabel.

2.       Pada kotak dialog caption, berikan nama pada gambar/tabel kemudian pilih label yang diinginkan dan posisi dari caption. Kita dapat menambahkan label baru sesuai dengan keinginan kita dengan meng-klik New Label.


3.       Lakukan pemberian caption untuk gambar/tabel lainnya dengan cara yang sama.
4.       Untuk membuat daftar gambar/tabel, tempatkan kursor pada halaman yang akan digunakan untuk membuat daftar gambar/tabel, lalu pilih menu References–>Table of Figures.

5.       Pada kotak dialog Table of Figures lakukan pengaturan daftar gambar yang akan dibuat (nomor halaman, alinea nomor halaman, hiperlink, dsb.) dan pilih label caption yang akan digunakan (tabel/gamber/label lain)  lalu klik OK.

6.       Jika terjadi perubahan pada halaman, judul gambar/tabel, atau perubahan-perubahan lain, lakukan penyesuaian pada daftar gambar /tabel dengan mem-blok daftar gambar/tabel, lalu klik kanan–>update field dan pilih jenis update yang akan dilakukan (hanya nomor halaman/keseluruhan).



Jumat, 22 November 2013

Kabel Jaringan UTP Straight dan Cross

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair), untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:


Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:

  • Kabel UTP Category 1
    Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
  • Kabel UTP Category 2
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
  • Kabel UTP Category 3
    Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
  • Kabel UTP Category 4
    Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
  • Kabel UTP Category 5
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps, 
  • Kabel UTP Category 5e 
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
  • Kabel UTP Category 6
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
  • Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz
Dalam jaringan lan atau yang umumnya menggunakan Ethernet dikenal 2 jenis kabel jaringan yaitu STRAIGHT dan CROSS , dimana keduanya memiliki fungsi konektifitas yang berbeda dalam jaringan. Kabel STRAIGHT umumya digunakan untuk mengghubungakan koneksi dari Port pada Switch / Hub , dan kabel CROSS biasa digunakan untuk koneksi point to point antar 2 komputer yang di hubungkan lewat ethernet Card. 

Untuk membedakan kabel CROSS dan STRAIGHT adalah dengan melihat susunan warna pin pada konektor RG 45 yang terdiri dari 8 warna yang berbeda. saya akan jelaskan cara penyusunan warna yang paling umum digunakan untuk terminasi kabel Straight dan Cross ( Standar International ) . 8 warna yang biasanya digunakan adalah Orange (O), Putih Orange (PO), Biru (B), Putih Biru (PB), Hijau (H), Putih Hijau (PH), Coklat (C), Putih Coklat (PC) . untuk beberapa jenis kabel kualitas tertentu biasanya hanya menggunakan single color untuk semua pin, anda harus extra hati-hati melakukan terminasi untuk kabel jenis ini.

1. Kabel STRAIGHT 
Untuk melakukan terminasi kabel straight biasanya beberapa orang menerapkan cara twin side yaitu menyamakan susunan antara kedua ujung konektor tanpa memperhatikan susunan warna yang dipakai.

yang kita gunakan disini adalah susunan warna menurut standart international,kenapa saya bilang standart international, karena dalam kurikulum dasar yang diterapkan cisco academy standart ini pasti digunakan dan sebagai basic knowlegde untuk seorang teknisi jaringan atau engineer ututan ini mutlak dipahami.

adapun fungsi dari tiap pin bisa dilihat pada gambar berikut

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan antara computer dengan switch
  2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  4. Menghubungkan switch ke router
  5. Menghubungkan hub ke router

2. Kabel CROSS 
Apabila dalam melakukan terminasi pada kabel CROSS anda tidak menggunakan standar yang ditentukan atau karena kabel yang anda gunakan hanya memiliki 1 warna untuk tiap pinya, yang harus anda ingat adalah urutannya.

kabel cros adalah kabel yang memiliki urutan warna yang berbeda pada kedua ujung konektor, susunan mana saja yang membedakan nya ? dari susunan warna yang telah anda susun anda hanya tinggal menukar urutan pin / warna di salah satu ujung konektor yang anda pasang dimana urutan warna yang ditukar adalah urutan ke 1 dengan yang ke 3 dan urutan warna yang ke 2 dengan yang ke 6 . ( 1,3 ) ( 2,6 ) , Maka hasil nya seperti berikut :
adapun fungsi dari tiap pin bisa dilihat pada gambar berikut

Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  2. Menghubungkan 2 buah switch
  3. Menghubungkan 2 buah hub
  4. Menghubungkan switch dengan hub
  5. Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

Rabu, 20 November 2013

MEMBUAT KONEKTOR LAN

Alat dan bahan:
  1. 1 meter kabel UTP
  2. 4 konektor RJ-45
  3. 2 PC dalam 1 kelompok
  4. Gunting/pemotong
  5. Tang crimping
  6. Kabel tester.
langkah-langkah pembuatan:
  • Potong kabel menjadi 2 bagian
  • Kelupas kulit ujung kabel sepanjang 2 cm
  • Urutkan sesuai petunjuk urutan
    •  Standard 1 : PO O PH B PB H PC C
    •  Standard 2 : PH H PO B PB O PC C


  •  1 kabel dengan format straight dan 1 kabel dengan format cross
    • Straight dengan format urutan warna sama tiap ujungnya
    • Cross dengan format urutan warna di tiap ujungnya berbeda
  •  Luruskan isi kabel UTP
  •  Pastikan lurus dan panjangnya cocok dengan konektor
  •  Setelah itu teliti urutan kabel sebelum dimasukkan kekonektor
  •  Masukkan secara perlahan sampai menyentuh kuningan dalam konektor
  •  Masukkan dengan perlahan sampai menyentuh kuningan dalam konektor
  • Cek kembali urutan warna
  • Rapatkan kunci konektor menggunakan tang crimping dengan mendorongnya sambil ditarik agar kuningan dalam konektor menggigit kabel







  • Setelah itu, tes kebenaran kabel menggunakan kabel tester
  • Jika sudah sesuai, gunakan untuk koneksi antar PC.